Sejarah Petugas Pemadam Kebakaran

Sejarah petugas pemadam kebakaran
Kita mengetahui dan membutuhkan 4 elemen bumi yang sangat kita butuhkan Api, Air, Batu dan Kayu. Karna itulah Informasi Umum ini saya anggap sangatlah penting tentang sejarah petugas pemadam kebakaran maka saya akan mengupasnya dengan dasar mencari dari berbagai sumber. Nah disini saya memabahas tentang element Api, yang dalam keseharian kita memang sangat ketet keperluannya. Karena api itu sangat diutuhkan untuk kebutuhan seahari-hari kita, mulai dari kebutuhan memasak, penerangan, dan segala bentuk pembakaran lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan kita.

Sejarah Petugas Pemadam Kebakaran di dunia ternyanta sudah ada sejak zaman romawi kuno. Padahakekatnya penduduk pada waktu itu sangat sulit untuk menciptakan api karna kebtuhan itu sangat diperlukan ubtuk berbagai macam kbutuhan. Salah satunya untuk menahan dari cuaca dingin, serangan hewan buas, dan untuk keperluan pembakaran sehari-hari. Pengetahuan api atau panas pada saat itu hanya sebatas petir dan semburan lava dari gunung berapi. Hal itu berkembang hinggaa pemikiran bagai mana cara untuk mengontrol api yang sesuai dengan kebutuhan hidup. Selain itu kelompok penduduk nomaden juga tertun untuk mengakhiri sistem tempat tinggal mereka yang beralih kepada sistem pemukiman penduduk yang menetap. Tetapi elemen api ini tetap menjadi kebutuhan, karna pada ideologi tertentu api merupakan elemen yang dianggap menentukan sifat dan karakter manusia dan dianggap sebagai elemn suci dan hebat.

Pada saat jumlah penduduk yang sudah menetap dan dirasakan kepadatan penduduk yang bertambah. Maka mereka menyadari bahwa api juga mempunyai sifat yang merusak. Sejak saat itulah mereka sadar bagaiman meciptakan metode yang tepat sesuai kebutuhan, lalu munculah Familia Publica awal mula sejarah petugas pemadam kebakaran. Suatu kelompok yang dibentuk oleh penduduk itu sendiri yang bertugas sebagai pemadam kebakaran dan penjaga malam yang langsung diawasi oleh komite negara.

Pandangan dan pengetahuan sejarah petugas pemadam kebakaran.

Di era pemerintahan kekaisaran Agustus (Gaius Julius Cesat Octavianus) sekitar 27 SM sampai 12 Masehi. Seorang penulis buku yang bernama Arthur Cote P.E dan Percy Bugbee yang berjudul Principles of Protection. Disitu dijelaskan, roma mengembangkan suatu kelompok satuan jaga yang juga merupakan pembentukan satuan jaga pemadam kebakaran pertama. Satuan daripada Departmen Kebakaran untuk sektor tempat hunian. Kelompok mereka diorganisir oleh budak-budak dan sebagian dari anggota penduduk mereka. Pada perkembangannya sesudahnya keluar peraturan bahwa seluruh penduduk wajib menjaga dan mengontrol api pada tiap-tiap hunian mereka sendiri. Tugas satuan jaga itu adalah :
- Berpatroli untuk memantau pemakaian api pada malam hari dilakukan oleh Noctrunes. Dalam perkembangan selanjutanya pada satuan jaga mepunyai tugas-tugas apabila terjadi kebakaran.
- Salah satunya ada (aquari) si pembawa air dalam ember kelokasi kebakaran.
- Sealin itu yang bertugas membangun pipa air untuk membawa air keseluruh kota dan pompa tangan (aquaducts). Tugasnya yang dikembangkan untuk penyemprotan api di lokasi kebakaran.
- Lalu ada si pengawas pompa (Siponarii).
- Dan si penanggung jawab juga sebagai komandan pemadam kebakaran (Praefectus Vilgilum).
- Selain itu juga ada polisi kebakaran bertugas untuk mengklarifikasi dan mengusut sebab-sebab terjadinya kebakaran. Yang mengacu pada hukum Romawi yang diutus (Quarsitionarius).
Lalu akhirnya mulai memerintahkan penggunan selang kulit pada sarana pemadam kebakaran dan petugas juga dilengkapi bantal besar utnuk keperluan darurat bila ada seseorang yang terjebak api di suatu bangunan dapat meloncat dan mendarat di bantal tersebut.

Sejarah petugas pemadam kebakaran
Terdapat pula dalam sebuah catatan sang legenda Marco Polo pada abad 13. Menyatakan disuatu tempat di Hangcow  yang kemungkinan sekarang ialah Hangzou (China) telah menerapkan sistem pasukan kabakaran dan pengawas kebakaran. Yang juga mempunyai tugas untuk mencegah terjdadinya kebakaran, bahkan mereka dapat mengerahkan pasukannya sampai dua ribu orang untuk memadamkan api. Ribuan orang tersebut di bagi menjadi 10 orang, 5 berjaga siang dan 5 berjaga malam pada tiap-tiap sektor daerah.

Peraturan Tentang Pencegahan Kebakaran.

Ketika kerajaan Romai jatuh, hanya ada peraturan tentang protkesi kebakaran Curfew :basa Perancis Mengatasi kebakaran. Proteksi itu yang di terapkan pada kurun waktu yang ckup lama. Karna sangat sedikit bahkan hampir tidak ada lagi organisasi lagi yang di bentuk untuk melindungi dan mengontrol kebakaran.

Keadaan itu juga berlaku hampir sama di Oxford-Inggris di dera tahun 872, sebelum pada pada akhirnya walikota pertama Inggris pada tahun 1189 membuat peraturan. Yang negatur bahwa setiap bangunan baru diharuskan menggunakan rancangan dinding dan atap dari batu atau ubin. Dan pelarangan bangunan atap rumah yang berbahan ilalang yang sudah cukup tua. Lalu di Manchaster pada tahun 1566 dibuat juga peraturan pertama. Yang dimana tidak ada hubungannya langsung dengan bangunan dalam rangka pencegahan bahaya kebakaran, yaitu tentang penyimpanan. Yang diamskud yaitu khususnya untuk penyimpanan bahan bakar yang aman pada pada ovent roti. Selanjutanya parelemen Inggris membuat undang-undang pertama yang menyangkut larangan tentang pembuatan lilin dengan cara mencairkan lemak di dalam bangunan (tahun 1583). Lalu pelarangan penggunan cerobong asap dari kayu (tahun 1647).

Beragam kejadian kebakaran mengangkat tentang sejarah petugas pemadam kebakaran.

Pada tahun 1666 tepatnya di kota London-Inggris terjadi peristiwa kebakaran cukup hebat. Lalu atas peristiwa tersebut dibuatlah peraturuan tentang konsep bangunan yang komplit. Namun kebutuhan politik dalam negri menjadi kendala tersendiri karna sampai tahun 1744 belum juga terbentuknya satu komisi yang bertugas menegakkan peraturan. Yang menjadi terhambatnya segala undang-undang tentang pencegahan kebakaran yang telah di buat hingga kurang lebih 1 abad lamanya. Bahkan sampai pada tahun1824 pun komisi itu masih belum terbentuk. Sedangkan pada saat yang yang tak berlangsung lama disebuah kota di Edinburgh-Skotlandia sudah terbentuk pasukan proteksi kebakaran. Tugas pasukan kebakaran ini menggunakan metode pencegahan kebakaran yang lebih maju. Peneliti bernama James Braidwood adalah orang yang di percaya sebagai komandan yang sekligus memimpin pasukan  ini. Buku karya James tantang teori proteksi kebakaran dibuat pada tahun 1830. Namum buku karya tentang operasi Departemen Kebakaran (handbook) dibuat dengan karya yang lebih maju lagi. Buku terbarunya itu berisikan 398 standar dan gambaran tentang pelayanan terbaik yang harus dilakukan oleh Departermen Kebakaran.

Pengawas Kebakaran.

Disuatu ketika di kota Boston-Amerika pada tahun 1631 terjadi bencana kebakaran juga. Setela kejadian itu pertama kalinya Amerika membentuk undang-undang tentang kebakaran. Undang-undang itu melingkupi larangan penggunan ilalang kayu sebagai atap dan cerobong asap yang terbuat dari bahan kayu pada bangunan. Kemudian karna di pandang bahaya kebakaran ini sangat merugikan, maka dibentuklah pengawaas kebakaran pada malam hari di tahun 1654. Petugas kerja itu ditugaskan berjaga pada malam hari mulai dari jam 10 malam hingga jam 5 pagi. Seiring perkembangan terjadi pembaharuan di New York yaitu petugas pengawas kebakaran di bantu oleh delapan orang sukarelawan yang bertugas pada malam hari. Petugas malam ini selalu membunyikan sinyal selama berjaga. Lembaga ini di bantu oleh lembaga asuransi yang akhirnya baru terbentuk juga agar dapat diterima oleh masyarakat sekitar. Kemudian pada tahun 1647 Kota New York membentuk tenaga survey bangunan untu mengontrol bahaya kebakaran pada bangunan. Mereka yang bertanggung jawab atas laporan pencegahan kebakaran umum.

Sejarah petugas pemadam kebakaran
Lalu langakah-langkah terkait bahaya kebakaran akhirnya pemerintah Boston pada tanggal 14 Januari 1653 membli mobil pompa. Ada juga undang-undang tambahan tentang proteksi kebakaran yang dibentuk, diantaranya stiap rumah diharuskan mempunya kain pel sepanjang 12 kaki yang di perlukan saat terjadi kebakaran diatap rumah. Dan setiap rumah juga diharuskan mempunyai tangga yang dapat diakses hingga ke tepi atap rumah. Pada saat yang sama pemerintah kota juga mempersiapka alat-alat berupa tangga, pengait dan rantai. Fungsinya untuk membongkar rumah agar bisa memutus akses sambaran api yang akhirnya bisa melebar daerah kebakaran tersebut. Dan rumah yang di robohkan tersebut tidak mendapat kan ganti rugi atas keputusan tindakan yang dibbuat oleh petugas kebakran. Terkadang  senapan serbuk juga digunakan untuk memadam kan kobaran api dalam kondisi tertentu.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.